Sejarah dan Agama Modern di Korea Selatan
- rahayu moza amalia
- 22 Jan 2022
- 3 menit membaca
Stigma masyarakat luas tentang kepercayaan utama di Korea Selatan adalah semua masyarakat Korea Selatan merupakan penganut atheis. Tetapi, stigma dan pernyataan tersebut dirasa kurang tepat untuk saat ini. Sesuai perkembangan zaman ternyata Korea Selatan memiliki berbagai agama modern yang belum diketahui oleh masyarakat luas. Agama apa saja ya? Yuk kita cari tahu!

Di awal mula Sejarah Korea, kepercayaan dan kebijakan politik berjalan beriringan sebelum kemudian akhirnya berpisah. Dalam sejarahnya, rakyat Korea hidup dibawah pengaruh ajaran Buddha, Daoisme dan Konfusianisme. Tetapi, di era modern agama Kristen lebih banyak berpengaruh di Korea. Membawa pengaruh yang penting dalam perubahan lanskap spiritualitas di kalangan rakyat.
Mengacu pada survei statistik sosial tahun 1995, 50,7% warga Korea memegang keyakinan sebuah agama. Buddha memiliki penganut sebanyak 46%, Kristen Protestan 39%, dan Katolik Roma sebanyak 13%. Kebebasan dalam memeluk agama pun dijamin oleh konstitusi Korea.
Diambil dari data Asia Society, berikut macam-macam agama modern yang ada di Korea Selatan :
1. Buddha

Agama Budha diperkenalkan di Korea pada tahun 372 pada periode pemerintahan Kerajaan Goguryeo oleh seorang biarawan bernama Sundo yang berasal dari Dinasti Qian Qin di Cina. Pada tahun 384, biarawan Malananda membawa agama Budha ke Baekje dari Negara Bagian Timur Jin di Cina. Pada masa Kerajaan Silla, agama Budha disebarkan oleh Biksu Ado dari Goguryeo pada pertengahan abad ke-5. Agama Budha nampaknya mendapat dukungan penuh dari penguasa Tiga Kerajaan karena agama ini sangatlah sesuai sebagai alat spiritual demi menciptakan struktur pemerintahan berdasarkan Budha, seperti raja, yang berfungsi sebagai simbol kekuasaan yang diagungkan. Banyak kuil-kuil yang dibangun seperti Kuil Jogyesa yang merupakan pusat agama Buddha Zen di Korea dan berada di jantung kota Seoul. Selain itu, ada juga festival tahunan untuk memperingati hari lahir Buddha Gautama yang diberi nama Festival Yeondeunghoe.
2. Shamanisme

Shamanisme merupakan kepercayaan yang dikenal sebagai folk-religion (kepercayaan rakyat) masyarakat kuno (Hutajulu, 2015, h.2). Shamanisme ini bukan merupakan agama resmi, tetapi tak sedikit masyarakat Korea Selatan yang masih menganut nilai-nilai Shamanisme dalam kehidupan mereka. Menurut Bakker (dalam Hutajulu, 2015, h.2) ritual yang dilaksanakan bertujuan untuk meminta bantuan kepada seorang Shaman untuk memberikan nasihat soal keuangan, kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi yang baik, perkawinan, masalah kesehatan dan hal-hal lain masih dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan.
3. Konfusianisme

Didirikan oleh Konfusius pada abad ke-6 SM, Konfusianisme lebih merupakan petunjuk tingkah laku berdasarkan moral daripada suatu bentuk iman kepercayaan tertentu. Konfusianisme merupakan suatu sistem ajaran-ajaran etika - cinta yang penuh kebajikan, cinta akan kebenaran, tata-krama dan kepemimpinan yang bijaksana yang disusun untuk memberikan inspirasi dan melestarikan pengelolaan keluarga dan masyarakat secara tepat. Bagi Dinasti Goryeo pada abad ke-10, agama Buddha adalah agama negara, dan Konfusianisme menjadi tulang punggung bagi struktur maupun filosofi negara.
4. Katolik Roma

Aktivitas misionaris di Korea dimulai abad ke 17. Dimulai dengan tulisan seorang Matteo Ricci, pekerja misionaris dari Tiongkok yang bukunya dibawa dari Beijing oleh utusan Korea saat itu. Tulisan Matteo Ricci itu mengandung beberapa aspek tentang pengetahuan Barat seperti kalender matahari, dan beberapa aspek lainnya yang mengundang perhatian dari Choson Scholars of Sirhak’a, atau Sekolah Pembelajaran Praktik. Selama dan setelah Perang Korea 1950-1953, penganut Katolik Roma semakin bertambah jumlahnya. Gereja Katolik Roma tumbuh dengan cepat dan resmi didirikan tahun 1962.
5. Kristen Protestan

Tahun 1884, Horace N. Allen, seorang dokter berkebangsaan Amerika Serikat yang juga misionaris Presbiterian, tiba di Korea. Horace berada di jemaat yang sama dengan misionaris dari gereja Metodis Episcopal, Henry G. Appenzeller. Mereka berkontribusi dalam masyarakat Korea sebagai salah dua orang yang membuka layanan kesehatan dan pendidikan yang mana juga menjadi tempat menyebarkan keyakinannya. Ajaran Protestan tidak hanya diterima sebagai suatu keyakinan religius, namun juga sebagai aspek politik, sosial, pendidikan, dan kultural.
6. Chondogyo

Cheondogyo (arti: Agama Jalan Surga) atau Cheondoisme adalah agama Korea yang menggabungkan unsur-unsur Konfusianisme, Buddhisme, Taoisme, Shamanisme dan Katolik Roma. Awalnya kepercayaan ini dinamakan Donghak (Pembelajaran Timur). Prinsip dasar agama ini adalah "Manusia dan Tuhan adalah satu" yang dinyatakan dalam bentuk keimanan dengan penyatuan tubuh dan jiwa dengan Tuhan. Penganut Cheondogyo melakukan meditasi, berdoa saat keluar dan masuk rumah, menganjurkan untuk berpikir positif, serta pergi ke gereja pada hari Minggu. Prinsip dari Chondogyo adalah Innaech’on. Hal ini berarti manusia diidentikkan dengan Hanulnim, Tuhan dari Chondogyo dalam pemahaman para penganutnya.
7. Islam

Islam di Korea merupakan salah satu agama yang berkembang di Korea. Di Korea Selatan, populasi Muslim terus meningkat sejak diperkenalkannya Islam tak lama setelah Perang Korea. Komunitas Muslim (baik orang Korea dan warga asing) ini berpusat di sekitar Seoul, di mana masjid besar yang pertama pada abad ke-20 dibangun pada tahun 1976 dengan menggunakan dana dari Misi Islam Malaysia dan negara-negara Islam lainnya.Orang-orang Korea yang berkenalan dengan Islam adalah mereka yang pindah ke arah timur laut Tiongkok di abad 20 awal ketika masih di bawah kekuasaan Jepang. Sedikit mualaf yang kembali ke Korea setelah Perang Dunia II. Namun, mereka tidak memiliki rumah peribadatan sampai Turki dan BB datang ke Korea ketika Perang Korea berkecamuk pada 1950-1953. Pemilihan pertama pemimpin Islam di Korea digelar pada tahun 1955. Setelah itu dibentuklah Federasi Muslim Korea tahun 1967, atau 12 tahun setelah pemilihan pertama pemimpin Islam di sana.
Menarik yaa agama-agama modern di Korea Selatan ^^
Comments